Minggu, 12 Februari 2012

" AGNOSTIK: Aku Tak BERAGAMA Karena TUHAN Bukanlah AGAMA "

Setelah lelah melihat, mendengar dan merasakan bagaimana kehidupan manusia dalam beragama yang penuh dengan pertentangan, perdebatan, perselisihan yang tak pernah usai. Dan setelah aku juga merasakan kebencian yang setiap saat bersembunyi dibalik senyum manis, pelukan penuh cinta kasih, dan kata damai. Aku telah bertekad untuk menjadi manusia tanpa agama!, Aku tidak memilih agama dan keyakinan manapun yang ada didunia ini. Agama yang menjadi sebab persilisihan yang turun temurun, yang menjadi perdebatan yang tak pernah usai, yang menjadi pertentangan manusia sepanjang masa, yang dijadikan alasan setiap orang berbuat diluar batas kemanusiaan dengan perang, kematian, airmata dan darah. Tidak!, aku memilih untuk tidak memiliki agama manapun yang ada didunia. Aku adalah manusia tanpa Agama. Aku juga memilih untuk tidak mempunyai tempat ibadah yang disucikan, yang kemudian menjadi sasaran kemarahan, kebencian dan ketidak sukaan. Saling Bakar, saling menghancurkan, saling merusak tempat ibadah yang dianggap suci itu, dan kebencian serta kemarahan selalu terlahir kemudian. Aku juga memilih untuk tidak memilih para nabi yang dibanggakan setiap saat, para nabi dan rasul yang sesungguhnya adalah manusia pilihan Tuhan yang kemudian menjadi bahan hujatan, dan olok-olokan satu sama lain dengan membenarkan dengan kebanggaan nabi masing-masing, dan kebencian serta kemarahan selalu hadir kemudian. Dan aku memiliih untuk tidak memiliki tanah suci yang menjadi saksi suatu peristiwa besar antara para nabi dan Tuhan dan juga sejarah kehidupan manusia. Yang kemudian diperebutkan tanpa perduli darah, airmata dan kematian yang setiap saat terjadi dan ada di depan mata.
Dan kebencian serta kemarahan tumbuh karenanya. Dan aku memilih untuk tidak memilih Tuhan-Tuhan yang diperdebatkan dan kemudian menjadi bahan hujatan, kebencian dan olok-olok satu sama lain, meskipun tuhan itu adalah kebenaran yang satu dalam misteri yang tak pernah kita tahu sampai saatnya nanti. Dan kebencian serta kemarahan ada karenanya Aku tidak memilih agama dan semua hal yang menjadi sebab perselisihan, perdebatan dan pertentangan yang terus terjadi setiap saat secara turun menurun sepanjang masa tanpa pernah bisa berakhir. Tapi aku adalah manusia yang seutuhnya percaya dan yakin akan Tuhan dan semua kebenaran NYA. Dan karena aku juga percaya bahwa Tuhan sesungguhnya tidak menciptakan Agama, untuk dijadikan perdebatan, perselisihan dan pertentangan hamba-hamba NYA. Aku percaya dan Yakin bahwa Tuhan menginginkan Agama menjadi petunjuk, menjadi penerang, menjadi aturan yang benar dalam kehidupaan manusia yang penuh dengan tipu daya, yang menjadi sumber cinta kasih yang murni antar sesama, yang menjadi pedoman setiap manusia agar sampai pada tujuan dari tiap-tiap penciptaan. Aku memilih Tuhan ku yang Satu, bukan tuhan-tuhan yang selalu diperdebatkan, yang menjadi sebab persilihan, yang dijadikan alasan atas pertentangan dalam perang dan pembunuhan. Tuhanku adalah Tuhan yang telah memberi petunjuk kepada manusia melalui para utusan NYA; Para Nabi, Rasul dan Orang-orang pilihan yang shaleh. Tuhan yang telah menurunkan kebenaran dengan nama Agama dan Kitab Suci, Tapi Tuhanku bukanlah tuhan-tuhan yang mereka sebut. Tuhanku tidak hanya ada ditempat-tempat ibadah dan kuil Suci, DIA ada disemesta Alam, didadaku, dalam aliran darahku, dalam setiap hembusan nafasku, dan ada didalam diriku. Aku memilih diriku sendiri, tanpa kelompok yang besar, untuk kemudian merasa paling benar, paling merasa bisa berbuat menurut kebenaran yang diyakini dan kemudian menghancurkan kelompok yang kecil lagi sedikit. Aku juga bukan dari kelompok yang sedikit, yang selalu khawatir, terintimidasi, tak berdaya, tersisih, dan yang begitu mudah dihancurkan. Bukan, aku hanya aku, aku adalah aku dan Tuhanku semata. Waktu peribadatanku adalah setiap detik, setiap menit, setiap jam, sepanjang hari, dalam setiap denyut nadi, dalam setiap darah yang mengalir, dalam setiap hembusan nafas, dalam setiap waktu yang paling mungkin. Hari Raya dan Hari Suci bagiku adalah Setiap hari yang aku maknai keberartian, kebesaran dan kesuciannya. Tempat beribadahku dan tanah suciku adalah apa yang ada di seluruh alam semesta, di seluruh dunia ini, di setiap sudut kehidupan, di seluruh pelosok bumi dan Langit. Kitabku adalah apa yang dibisikan dalam hatiku dari Tuhanku yang menjadikan jalan hidupku lebih bercahaya dalam kebaikan, yang mengarahkan aku untuk sampai pada tujuan dari penciptaan, yang mengarahkan diriku berbuat kebaikan dalam kepasrahan, ketulusan dan berserah diri, Yang mampu membuatku menebar cinta, kasih sayang dan kedamaian yang tak lagi tersirat kebencian yang bersembunyi didalamnya, yang membenarkan semua agama, kitab, para nabi serta rasul, juga tuhan-tuhan mereka. Aku mencintai kalian, bukan karena Agamaku, atau karena Kitab atau tempat suci, atau atas nama tuhan. Tapi aku mencintai kalian karena Tuhan menghendaki aku demikian. Aku menginginkan kedamaian, bukan karena Agamaku, atau karena Kitab atau tempat suci atau atas nama tuhan. Tapi karena Tuhan menginginkan aku demikian. Aku menjalani kehidupan ini, bukan karena Agamaku, atau karena kitabku, atau tempat suci dan mengatas namakan tuhan. Tapi aku menjalani kehidupan ini karena Tuhan menciptakan aku untuk kehidupan ini dan menjalaninya. Aku menebar dan melakukan kebaikan dalam cinta kasih didunia ini, bukan karena agamaku, bukan karena kitabku, atau tempat suci atau atas nama tuhanku. Tapi karena Tuhan menginginkan aku melakukan itu setiap saat. Aku menjaga diriku, hati dan kehidupanku, bukan karena agamaku, bukan karena kitabku, atau tempat suciku atau atas nama tuhan dalam neraka surga. Tapi karena Tuhan meminta aku untuk menjaganya. Dan kau tahu, kawan.. kini jasadku terkubur di dalam tanah tanpa doa-doa yang biasa terucapkan, namun doa-doa yang lahir atas kecintaan dan kasih sayang. Jasad yang terkubur itu sampai pada kematian bukan karena aku yang tidak memiliki agama. Namun karena aku adalah bagian dari kehidupan yang pasti memiliki perbedaan. Aku mati karena aku berbeda kulit, Ras, Suku dan Negara. Perbedaan yang selalu ada dan tidak bisa dihindari. Perbedaan yang akan selalu menjadi alasan untuk terjadinya perselisihan, perdebatan dan pertentangan dalam perang dan pembunuhan yang membabi buta serta tanpa belas kasih. Jasadku terkubur di sana bukan karena Aku yang tak memiliki Agama sebagaimana mereka. Tapi aku terkubur karena aku berbeda. Dan perbedaan akan selalu ada dan menjadi sebab perdebatan, perselisihan dan pertentangan, yang menjadi sebab kematianku ditangan mereka. Karena aku adalah manusia sebagaimana mereka. Manusia yang akan selalu haus untuk berdebat, berselisih dan saling bertentangan, haus akan darah dan kematian.

 Sumber : http://www.facebook.com/notes/dimas-javanova/-agnostik-aku-tak-beragama-karena-tuhan-bukanlah-agama-/10150545261162201

Tidak ada komentar:

Posting Komentar