Jumat, 27 April 2012

Bertahan dengan Straightedge



Straightedge, sebuah prinsip hidup yang akhir-akhir ini banyak menjadi buah bibir pembicaraan di forum maupun, jejaring sosial, maupun di scene secara nyata. Seringnyaissue Straightedge menjadi buah bibir karena semakin pupulernya Straightedge di scene, terutama di hardcore. Dan hal ini pun didukung dengan semakin banyaknya orang-orang discene yang mengambil Straightedge sebagai bagian hidupnya dalam sebuah bentuk komitmen diri yang bertanggungjawab.

Dari satu sisi, tentunya terdengar ‘baik’ ketika semakin sedikit orang yang mengorbankan kesehatannya dengan pengonsumian rokok/alkohol/drugs. Namun di sisi lain (sisi buruk?), dengan semakin banyaknya penganut Straightedge, maka paham ini menjadi ‘semacam’ tren baru. Dan akibatnya adalah ada beberapa anak yang belum paham benar mengenai Straightedge namun sudah berani mengklaim diri dan bahkan tidak jarang yang mulai berkoar-koar tentang isu ini padahal dengan informasi yang masih minimn. Dan tipa orang yang seperti ini seringkali berakhir dengan pilihan SELLOUT. Dan kalau semakin banyak orang yang tidak mengerti tentang Straightedge seperti ini, bukan mustahil Straightedge menjadi tidak keren lagi di mana banyak orang bisa dengan mudahnya mengklaim diri dan berkoar-koar kemudian berakhir dengan pilihan gagalnya itu. Tentunya para true Straightedgers tidak menginginkan ini terjadi. Bahkan para pendukung scene hardcore secara umum (yang benar-benar mengerti) pun tidak setuju dengan tindakan tidak bertanggungjawab seperti itu.

Nah, maka dari itu perlu untuk saling berkomunikasi antar sesamaStraightedgers maupun antara Straightedgers dengan yang non-SxE uUntuk saling bertukar informasi tentang apapun, sehingga akan membuka wawasan pikirannya dan belajar menerima perbedaan.

Sebagai seorang individu, tentunya pilihan menjalani prinsip hidup Straightedge adalah sebuah personal choice. Siapapun berhak memilih untuk menjadi apapun selama tidak mengganggu pihak manapun. Maka tidak ada masalah. Dan ke depannya sebagai seorang individu yang sudah benar-benar nyemplung di dalam Straightedge dan hardcore maka akan lebih paham bahwa Straightedge ternyata lebih dari sekadarpersonal choice. Pilihan menjadi Straightedge adalah sosiaclpolitical choice.

Mengapa socialpolitical choice? Karena individu-individu yang tadinya memilih (personal choice) Straightedge akhirnya sering menunjukkan bahwa dirinya adalah pelaku prinsip hidup Straightedge, entah dengan menyantumkan logo ‘X’ dibalik telapak tangannya ketika dating ke gigs, membuat band SxE, membuat zine SxE, membuat clothing SxE, membuat kolektif SxE, dll. Jadi apa yang tadinya berbentuk sebuah personal choice, sekarang telah maju selangkah menjadi sebuah socialpolitical choice di mana pilihanmu akan berakibat sosialpolitis di dalam scene. Politis di sini tidak dipahami sebagai ‘politik’ praktis dalam kaitan rakyat dan penguasa tentunya. Di sini adalah bahwa apa yang kamu pilih sebagai sebuah pilihan individual akhirnya akan berakibat ke sosial pula (membawa efek ke eksternal).

Apakah hal tersebut baik? TENTU SAJA. Tiap orang yang memahami betul apa itu Straightedge akan berusaha menampilkan itu di muka umum sebagai sebuah MEDIA penyampaian pesan. Sebagai contoh, apakah penggunaan symbol ‘X’ di tangan hanya sekadar show off  ketika berangkat ke sebuah gig? Tidak kan? Tentunya selain untuk menunjukkan rasa bangga sebagai Straightedger, LEBIH PENTING LAGI bahwa penggunaan simbol-simbol SxE akan bermanfaat pula sebagai sebuah meda penyampaian pesan, at least ketika (semisal) menggunakan symbol ‘X’ di balik telapak tangan akan menimbulkan pertanyaan bagi orang yang belum mengerti tentang Straightedge sama sekali, sampai akhirnya mereka bertanya “Itu para personil band tersebut mengapa memakai symbol ‘X’ di balik telapak tangannya?”. Kalau bahasa ekonomi bisnis ini pada tahap brand awareness, supaya orang juga mengerti eksistensi paham ini. Hingga akhirnya dipromosikan dengan lebih intens lagi di kemudian hari dengan berbagai media lainnya.

Namun kerap ada kendala bagi Straightedgers ketika harus tetap bertahan di scene yang notabene mayoritas adalah dari kalangan yang non-Straightedge. Apakah ini sebuah masalah? TENTU TIDAK. Ini adalah TANTANGAN. Tentunya para Straightedgers tetap harus berteman dengan semua orang yang berbeda-beda, dan di sisi lain tetap menjaga apa yang menjadi komitmennya (baca: Straightedge).

Langkah paling standar adalah tidak menutup diri dengan pertemanan.Making friends dengan siapa saja. Bergaul dengan siapa saja. Ketika berada di gigs tidak hanya bertemu dengan teman-teman Straightedge-nya. Ini naïf.

Sempat ada wacana overmilitansi di Straightedge. Perlukah? Coba kita ambil contoh kecil saja, apakah kamu akan memukuli tiap orang yang merokok di depanmu? Itu tidak wajar dan tentunya konyol. Selama mereka tidak memaksakan kehendaknya dan menganggu apa yang menjadi komitmenmu, saling menerima adalah sebuah pilihan yang paling logis.

Dan yang terpenting bagi individu pelaku Straightedge itu sendiri adalah tetap banyak membuka wawasan umum, baik yang berhubungan dengan Straightedge (info seputar alkohol, rokok, drugs) maupun informasi umum. Sehingga akan terjadi perimbangan pemikiran untuk membentuk diri yang dewasa, penuh toleransi, dan tetap strict menjaga apa yang sudah menjadi komitmen diri. Semua itu adalah untuk tetap bertahan dengan Straightedge di scene yang mayoritas tidak Straightedge.  Kamu pasti bisa. (El Vegano)

Dimuat di Betterday zine #27 dan Fantasi Liar Zine #2

Tidak ada komentar:

Posting Komentar